Article Detail
Hari Studi Guru KB-TK 5 Bulan November 2023
HSG bulan November ini para guru TK Tarakanita 5
belajar untuk mengenal perilaku bullying pada anak usia dini.
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan
segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu
orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain,
dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Terdapat banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi dalam konteks
lain seperti di rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual. Namun dalam
hal ini dibatasi dalam konteks school bullying atau bullying di sekolah.
Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school bullying sebagai
perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok
siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah,
dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Untuk meminimalisir terjadinya perundungan, ketahui
jenis-jenis bullying yang sering terjadi di sekolah beserta contoh perundungan
berikut ini:
1. Bullying Verbal
Physical bullying atau
perundungan secara verbal bisa dikatakan yang paling sering terjadi. Bahkan
seringkali bullying verbal tidak disadari oleh pelakunya sendiri, karena
menganggapnya hanya sebagai candaan saja. Bullying verbal ini dapat menyebabkan
korbannya menjadi insecure. Contoh dari bullying verbal misalnya, mengolok-olok
teman ketika nilainya tidak bagus, menyebut teman dengan julukan yang tidak
baik dan sebagainya.
2. Bullying Fisik
Selanjutnya ada jenis bullying fisik, yang sangat
berpotensi membuat korbannya menjadi trauma. Bullying fisik lebih mudah
dikenali daripada yang verbal, karena bisa dilihat kasat mata, baik tindakannya
maupun akibatnya. Contoh perundungan fisik ini misalnya melempari teman dengan
alat tulis, menghadang teman saat akan lewat, bahkan tindakan yang lebih parah
adalah memukul, menonjok dan sejenisnya.
3. Bullying Sosial
Berikutnya ada perundungan secara sosial yang
dampaknya tidak kalah menakutkan. Bullying sosial ini biasanya akan menyebabkan
korbannya menjadi tidak mau bergaul dengan orang lain. Perundungan sosial
adalah tindakan bullying yang dilakukan sekelompok orang kepada orang lain.
4. Bullying Dunia Maya
Tindakan perundungan tidak hanya terjadi di dunia
nyata saja, tetapi juga pada media sosial. Perundungan seperti ini dinamakan cyber
bullying, yang kerap dialami oleh para selebritis oleh hatersnya.
Meskipun mungkin korban tidak mengenal pelaku, namun dampak dari cyberbullying ini
sama buruknya.
Komentar yang tidak menyenangkan, menyindir atau
mengintimidasi merupakan contoh dari tindakan perundungan siber. Perundungan
jenis ini tidak hanya terjadi pada orang-orang terkenal saja, tetapi juga pada
orang biasa, termasuk siswa sekolah. Apalagi saat ini hampir semua pelajar
pasti menggunakan media sosial. Artinya, semakin besar juga peluang untuk
melakukan perundungan melalui media sosial.
5. Bullying Seksual
Yang tidak kalah mengerikan dan sering terjadi
belakangan ini adalah perundungan secara seksual. Contoh yang paling sering
terjadi yaitu pelecehan seksual atau sexual harassment. Dampak
paling buruk yang bisa terjadi adalah korban berpotensi menjadi pelaku di masa
depan. Contoh dari tindakan pelecehan seksual misalnya menyentuh bagian-bagian
terlarang seseorang. Bentuk pelecehan seksual yang cukup memprihatinkan yaitu
pemerkosaan.
Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh guru
untuk mencegah terjadinya bullying tersebut. Solusi yang dimaksud antara lain
memberikan edukasi tentang bahaya bullying, membuat sanksi yang tegas bagi
pelaku, memberikan teladan yang baik dan lain-lain.
-
there are no comments yet