Article Detail
TK Tarakanita 5 Jakarta Berkunjung ke Planetarium
TK Tarakanita 5 Jakarta berkunjung ke Planetarium tgl 30 November 2012.
Dalam rangka puncak tema pembelajaran, anak - anak diajak berkunjung ke Planetarium.Semua merasa senang dengan kegiatan kunjungan ke Planetarium tersebut. Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan dari bapak/ibu orang tua murid yang telah bersedia membantu dengan menyediakan transportasi ( kendaraan pribadinya ) untuk dipakai mengantar anak - anak ke Planetarium.
Planetarium adalah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit. Atap gedung biasanya berbentuk kubah setengah lingkaran. Di planetarium, penonton bisa belajar mengenai pergerakan benda-benda langit di malam hari dari berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta. Planetarium berbeda dari observatorium. Kubah planetarium tidak bisa dibuka untuk meneropong bintang.
Proyektor planetarium Carl Zeiss di Planetarium Stuttgart
Di dalam ruang pertunjukan terdapat sumber gambar berupa proyektor planetarium yang umumnya diletakkan di tengah ruangan.[1] Proyektor dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi.
Pertunjukan berlangsung dengan narasi yang diiringi musik. Kursi memiliki sandaran bisa direbahkan agar penonton bisa melihat ke layar di bagian dalam langit-langit kubah. Layar berbentuk setengah bola, dan biasanya disusun dari panel aluminum. Materi pertunjukan bisa berbeda-beda bergantung kepada judul pertunjukan dan jadwal.
Dalam rangka puncak tema pembelajaran, anak - anak diajak berkunjung ke Planetarium.Semua merasa senang dengan kegiatan kunjungan ke Planetarium tersebut. Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan dari bapak/ibu orang tua murid yang telah bersedia membantu dengan menyediakan transportasi ( kendaraan pribadinya ) untuk dipakai mengantar anak - anak ke Planetarium.
Planetarium adalah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit. Atap gedung biasanya berbentuk kubah setengah lingkaran. Di planetarium, penonton bisa belajar mengenai pergerakan benda-benda langit di malam hari dari berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta. Planetarium berbeda dari observatorium. Kubah planetarium tidak bisa dibuka untuk meneropong bintang.
Proyektor planetarium Carl Zeiss di Planetarium Stuttgart
Di dalam ruang pertunjukan terdapat sumber gambar berupa proyektor planetarium yang umumnya diletakkan di tengah ruangan.[1] Proyektor dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi.
Pertunjukan berlangsung dengan narasi yang diiringi musik. Kursi memiliki sandaran bisa direbahkan agar penonton bisa melihat ke layar di bagian dalam langit-langit kubah. Layar berbentuk setengah bola, dan biasanya disusun dari panel aluminum. Materi pertunjukan bisa berbeda-beda bergantung kepada judul pertunjukan dan jadwal.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment