Article Detail

KB-TK Tarakanita 5 Merayakan Misa Rabu-abu

Rabu Abu yang merupakan awal dari masa berpuasa dan berpantang selama 40 hari bagi umat Kristiani utamanya umat Katholik, tentu harus dipandang sebagai masa untuk memperbaiki, merenung, dan meresapi atas perjalanan hidup selama ini dan menjalani serta memikul salib kehidupan bersama-sama dengan Yesus.

Pada masa puasa dan pantang ini, umat Katholik tidak hanya dituntut untuk berpuasa dan berpantang, namun juga menjadi lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya. Adalah memprihatinkan jika kita hanya menjadi baik pada masa puasa dan pantang, dan kembali berbuat tercela atau jatuh ke dalam pencobaan seusai ritual suci tersebut.

Memikul beban salib Kristus sendiri tidak hanya wajib dilakukan pada masa puasa dan pantang, akan tetapi juga harus dilakukan sepanjang hidup kita sebagai anak-anak Allah. dan umat Katholik kita dituntut untuk selalu berevolusi menjadi lebih baik lagi dari hari-hari kemarin, baik pada masa puasa dan berpantang, namun juga pada saat sesudahnya.

Diakui, tidak mudah bagi kita semua untuk berevolusi menjadi lebih baik lagi, jangankan untuk menjadi lebih baik, sekedar berpantang dan berpuasa saja bagi sebagian orang sudah sangat berat. Padahal kita tidak dituntut untuk melakukan ritual puasa penuh 40 hari seperti yang dilakukan oleh beberapa orang atau kumpulan tertentu pada umat Katholik.

Namun kita tetap harus mau tidak mau untuk berusaha menjadi lebih baik dan jauh lebih baik lagi.

 


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment