Article Detail
Diskusi Orang Tua tentang Psikologi Pendidikan Anak
JAKARTA, TK Tarakanita 5: Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang hebat, anak hebat tidak sekedar anak yang sehat, tetapi juga cerdas, bersemangat, mandiri, bertanggung jawab, santun dan berbudi luhur. Diharapkan dari seorang anak yang hebat kelak tampil pribadi yang dewasa dan matang sehingga dapat berguna bagi orang lain.
Mendidik anak bukan tugas yang mudah. Tidak ada sekolah yang memberikan bekal untuk menjadi orang tua. Pendidikan yang di berikan orang tua pada anaknya, sering hanya mengulang pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya terdahulu, atau mengikuti tradisi turun temurun dalam masyarakatnya. Bisa juga terjadi, hanya dengan mengandalkan dorongan hati yang spontan muncul. Memang tidak ada resep yang pasti untuk mendidik anak, karena perkembangan anak di pengaruhi oleh beberapa Faktor yang yang saling melengkapi. Anak akan berproses setiap peristiwa dari sudut pandangan sendiri sehingga situasi tertentu akan berbeda penguruhnya, tergantung anaknya.
Pembicaraan tentang pendidikan anak dapat meliputi topik yang cukup luas mulai dari perlu tidak mendidik, faktor apa yang mempengaruhi perkembangan anak , siapa yang wajib memberikan pendidikan, bagaimana cara/ metode mendidik dan sebagainya. Pada dasarnya anak dilahirkan dengan membawa potensi yang memungkikan mereka untuk menjadi anak yang cerdas. Potensi ini hanya dapat dimunculkan melalui proses pendidikan dan pendampingan yang benar.
Setidaknya terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi kecerdasan anak antara lain : faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik dan nutrisi lebih berkaitan dengan aspek fisik yang memberikan dasar bagi kecerdasan anak , sedangkan lingkungan merupakan bagian penting yang memberikan stimulus bagi jaringan otak untuk berpikir secara cerdas, faktor lingkungan utama terdiri dari orang tua, sekolah dan masyarakat. Sekolah sebagai bentuk pendidikan formal dan banyak menyatuh pada aspek intelektual anak dalam mengembangkan kemampuan anlitik dan logika berpikir. Sedang orang tua sebagai bagian dari lingkungan kehidupan anak mempunyai peran yang paling bagi tumbuh kembang anak menjadi anak yang cerdas secara utuh. Artinya tidaknya mencakup kemampuan anak berpikir analitikal semata, tetapi juga cara anak menentukan sikap dan prilaku, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual sangat di pengaruhi oleh teladan dan sentuhan personal yang penuh rasa cinta , atensi dan afresiasi dari orang yang paling dekat dengan si anak , yang dalam konteks ini sering kali peranan tersebut di pengang oleh orang tua anak. Maka sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana mendidik anak cerdas dan beriman. Proses pendidikan hendaknya tidak hanya memperhatikan pada aspek intelektual semata tetapi juga menyatuh aspek rasa ( hati) karena keseimbangan antara keduanya akan, mencipkan anak yg cerdas dan beriman mulia.
Mendidik anak bukan tugas yang mudah. Tidak ada sekolah yang memberikan bekal untuk menjadi orang tua. Pendidikan yang di berikan orang tua pada anaknya, sering hanya mengulang pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya terdahulu, atau mengikuti tradisi turun temurun dalam masyarakatnya. Bisa juga terjadi, hanya dengan mengandalkan dorongan hati yang spontan muncul. Memang tidak ada resep yang pasti untuk mendidik anak, karena perkembangan anak di pengaruhi oleh beberapa Faktor yang yang saling melengkapi. Anak akan berproses setiap peristiwa dari sudut pandangan sendiri sehingga situasi tertentu akan berbeda penguruhnya, tergantung anaknya.
Pembicaraan tentang pendidikan anak dapat meliputi topik yang cukup luas mulai dari perlu tidak mendidik, faktor apa yang mempengaruhi perkembangan anak , siapa yang wajib memberikan pendidikan, bagaimana cara/ metode mendidik dan sebagainya. Pada dasarnya anak dilahirkan dengan membawa potensi yang memungkikan mereka untuk menjadi anak yang cerdas. Potensi ini hanya dapat dimunculkan melalui proses pendidikan dan pendampingan yang benar.
Setidaknya terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi kecerdasan anak antara lain : faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik dan nutrisi lebih berkaitan dengan aspek fisik yang memberikan dasar bagi kecerdasan anak , sedangkan lingkungan merupakan bagian penting yang memberikan stimulus bagi jaringan otak untuk berpikir secara cerdas, faktor lingkungan utama terdiri dari orang tua, sekolah dan masyarakat. Sekolah sebagai bentuk pendidikan formal dan banyak menyatuh pada aspek intelektual anak dalam mengembangkan kemampuan anlitik dan logika berpikir. Sedang orang tua sebagai bagian dari lingkungan kehidupan anak mempunyai peran yang paling bagi tumbuh kembang anak menjadi anak yang cerdas secara utuh. Artinya tidaknya mencakup kemampuan anak berpikir analitikal semata, tetapi juga cara anak menentukan sikap dan prilaku, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual sangat di pengaruhi oleh teladan dan sentuhan personal yang penuh rasa cinta , atensi dan afresiasi dari orang yang paling dekat dengan si anak , yang dalam konteks ini sering kali peranan tersebut di pengang oleh orang tua anak. Maka sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana mendidik anak cerdas dan beriman. Proses pendidikan hendaknya tidak hanya memperhatikan pada aspek intelektual semata tetapi juga menyatuh aspek rasa ( hati) karena keseimbangan antara keduanya akan, mencipkan anak yg cerdas dan beriman mulia.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment