Article Detail

Tips Mengatasi Anak Menangis dan Merengek di Tempat Umum

Menangis dan merengek di tempat umum rasanya sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Apakah anak Anda juga sering bertingkah demikian? Tenang, Anda tidak sendiri.

Faktanya, merengek alias temper tantrum merupakan hal yang sangat wajar dan sering dialami oleh anak, khususnya pada usia 1–4 tahun. Ini karena di rentang usia tersebut anak sedang berusaha untuk menunjukkan kemandiriannya, namun tanpa dibarengi dengan kestabilan emosi di dalam diri. Alhasil, anak akan mudah menjadi rewel, merengek, menangis, atau sulit dikendalikan.

Mengatasi anak merengek

Jika tangisan dan rengekan si Kecil terjadi di tempat umum, Anda tak perlu langsung panik apalagi hingga meluapkan emosi di dalam diri. Akan lebih baik bila Anda melakukan tindakan sebagai berikut sebagai upaya menenangkan si Kecil yang menangis dan merengek



  1. Tetap tenang

Tahan diri Anda untuk panik atau marah. Tarik napas dalam-dalam, dan tenangkan diri Anda. Upayakan untuk menciptakan pemikiran bahwa kondisi yang dialami si Kecil sangat wajar dan banyak dialami oleh anak-anak lain seusianya.

Ingatlah bahwa menjadi marah dalam menghadapi anak tantrum tidak akan menyelesaikan masalah. Hal tersebut justru membuat rengekan anak semakin menjadi-jadi hingga akhirnya Anda yang kerepotan sendiri.

  1. Bawa anak ke tempat yang sepi

Saat anak menangis dan merengek di tempat umum, salah satu hal yang sering membuat situasi menjadi lebih tidak nyaman adalah reaksi orang lain di sekitar Anda. Kadang kala, hal tersebut juga membuat Anda tidak leluasa menyikapi tantrum anak dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, jika anak menangis dan merengek di tempat umum, upayakan untuk membawa si Kecil ke tempat yang lebih sepi. Selain mencegah situasi semakin buruk, hal ini juga bertujuan agar Anda bisa berpikir lebih jernih untuk mengatasi rengekan sang buah hati.

  1. Hindari berdebat dengan anak

Anak yang mengalami tantrum sedang berkutat dengan emosinya sendiri. Ini berarti, ia sedang tak bisa diajak untuk berdiskusi.

Merespons semua perkataan atau melakukan tindakan fisik tertentu saat anak sedang merengek justru akan membuat tantrumnya semakin menjadi-jadi. Alih-alih berdebat dengan anak, jelaskan padanya bahwa Anda mengerti yang ia alami. Misalnya, Anda dapat mengatakan “Ibu tahu kamu masih ingin bermain” atau “Ibu mengerti kalau kamu kesal”.

Jika hal tersebut tak memungkinkan untuk dilakukan, Anda sebaiknya mendiamkan si Kecil dan beraktivitaslah seperti seakan-akan tidak terjadi apa-apa.  Tindakan ini akan membuat anak belajar bahwa menangis dan merengek tidak akan memberi manfaat apapun.

  1. Konsisten dengan aturan yang Anda buat

Anak sering kali menangis dan merengek di tempat umum karena keinginannya tak terpenuhi. Akan tetapi, Anda tetap harus konsisten dengan aturan yang sudah dibuat sebelumnya.

Misalnya, jika Anda telah membuat aturan bahwa tidak akan membelikannya mainan hari itu, maka sekalipun anak menangis meraung-raung, Anda sebaiknya tetap tidak membelikannya.

Tidak konsisten dengan aturan yang Anda buat dan memilih untuk menuruti keinginan anak akan membuat si Kecil beranggapan bahwa merengek adalah cara terbaik untuk memenuhi segala keinginannya.

  1. Kenali pencetus tantrum

Selalu ada kondisi yang menjadikan anak lebih mudah menangis dan rewel. Hal tersering adalah kelelahan, mengantuk, lapar, atau karena merasa cemas.

Sebagai orang tua, Anda harus mengenali pencetus tersebut agar bisa mencegah tantrum berulang pada anak. Jika pencetusnya karena mengantuk, maka hindari bepergian saat waktunya si Kecil tidur siang. Jika sering dicetuskan karena lapar, bawalah camilan selama bepergian.

Tahan emosi dan kendalikan diri. Ingatlah bahwa menangis dan merengek di tempat umum adalah hal yang biasa terjadi pada anak. Meski begitu, Anda tetap harus menyikapinya dengan baik dan benar agar kejadian tersebut bisa membuat si Kecil menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.


Sumber: klikdokter.com

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment